pasang iklan gratis

Selamat Datang dan jangan lupa kembali ya teman... saya ucapkan terimakasi atas kunjungan nya !!! :)

  • Web
  • Google Search
  • Photobucket

    Kamis, 09 Mei 2013

    pangan dan bangsaku INDONESIA


    Perana kita sebagai mahasiswa mengerti akan gizi dan pangan sangatlah di perlukan untuk kesejahteraan masyarakan kecil yang tidak tahu menahu tentang gizi, Pengolahan dan bahan berbahaya banyak di perbolehkan oleh negara kita, contohnya pemanis buatan yaitu sukralosa, zat pemanis tersebut adalah pemanis buatan yang biasa di gunakan untuk orang penderita diabetes, umumnya sukralosa sangat baik untuk penderita tersebut, karena sukralosa memiliki gugus yang berbeda dengan gula lainnya walaupun sekilas sama dengan gugus sukrosa. Sukralosa sangatlah bebahaya bagi tubuh manusia yang tidak memiliki gangguan disfungsi organ. Sukralosa tidak bisa di sintesa oleh tubuh, sehingga tentunya sukralosa akan keluar dari tubuh melalui feses atau urine tanpa melalui perubahan sedikitpun. Dalam artian sukralosa tidak dapat di urai tubuh, alias tidak di gunakan tubuh tidak seperti halnya sukrosa yang di gunakan tubuh untuk di sintesa menjadi energi ataupun sebagai sumber dari sintesa asam sitrat.

    Beberapa tahun ini atau sudah puluhan tahun ini sukralosa di gunakan sebagai bahan tambahan minuman komersial, karena harga dan komposisi yang tidak merugikan bagi produsen-produsen licik, yang hanya ingin meraup keuntungan besar untuknya tanpa melihat sisi konsumen yang meminumnya.
    Naasnya banyak anak usia dini yang tidak mengerti dan membeli serta mengkonsumsi minuman tersebut, yang sudah pasti tidaklah baik untuk mereka yang jelas-jelas masih membutuhkan asupan gizi yang layak. Sukralosa tidak dapat di sintesa tubuh dan akhirnya tubuh tidak memiliki sumber energi, dan tentunya sumber cadangan tubuh kitalah yang jadi cadangannya. Akhirnya tubuh semakin kurus dan tidak bertenaga karena tubuh sudah kehabisan energi untuk keseharian kita.
    Sayangnya pemerintah kita kurang bisa memperhatikan produsen-produsen kecil yang lumayan banyak di indonesia, dan lebih dahsyatnya lagi produsen itu mengelak mereka tidak mencampurkan bahan tersebut, sebagian hanya bilang mereka tidak mengerti. Oleh karena itu peranan kita sebagai mahasiswa yang mengerti akan pangan dan gizi di butuhkan di lingkungan masyarakan dan produsen, sehingga setidaknya kita mengurangi masalah kekurangan gizi yang sudah lama negara kita rasakan. Padahal negara-negara maju seperti amerika bahan tersebut di larang namun merekalah yang membuatnya, dan kita sebagai pembeli bahan tersebut. Tentunya tidak sepenuhnya kesalahan produsen, kesalahan juga da pada kurangnya pengetahuan para petinggi akan bahan yang berbahaya ataupun kurangnya ketegasan dalam peratusan BTM(bahan tambahan makan) yang di perbolehkan.
    Sudah cukup bangsa negara ini terpuruk dalam masalah gizi, saatnya para mahasiswa yang bertindak langsung turun di dunia permasyarakatan dalam hal sandang pangan yang layak.

    ADITYA BAYU DEVANGGA

    0 sok atuh ngoment:

    Posting Komentar

    komen sebanyak-banyaknya

    Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
    Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More